Pemeriksaan pada Sistem Suspensi
Kenyamanan berkendaraan merupakan faktor utama yang
harus diperhatikan oleh pengendara maupun penumpang. Namun demikian, kendaraan
akan selalu mengalami getaran atau goncangan yang disebabkan oleh mesin itu
sendiri atau karena kondisi jalan yang tidak rata. Untuk mengurangi getaran dan
goncangan tersebut setiap kendaraan perlu dilengkapi dengan sistem suspensi. Sistem suspensi dipasang diantara rangka kendaraan
dengan poros roda, supaya getaran atau goncangan yang terjadi tidak di teruskan
ke body.
Sistem suspensi dapat
digolongkan menjadi dua jenis yaitu suspensi independen dan suspensi rigid. Secara umum perbedaan dari kedua jenis itu terletak pada daya penyerapan getaran antara kanan dan kiri sisi kendaraan, jika independenyt maka antara kedua roda tidak ada hubungan jika salah satu roda terkena hentakan akibat kondisi jalan, sebaliknya jika rigid maka apabila salah satu roda terkena hentakan/lubang dari akibat jalan yang kurang rata maka roda yang lain yang lain ikut terasa.
Contoh konstruksi suspensi independent dengan pegas coil
Konstruksi pegas coil
dibuat dari batang baja khusus berbentuk spiral roda dipasang pada steering
knuckle melalui dua lengan (upper arm dan lower arm) shock absorber dan pegas
koil dipasang di antara kedua arm. Salah satu ujung arm dipasang pada body atau
frame melalui bushing dan ujung lainnya pada streering knuckle melalui ball
joint. Bagian atas shock absorber diikat pada body atau frame dan bagian
bawahnya ke lower arm.
Cara kerjanya: bila roda-roda depan menerima kejutan dari
permukaan jalan, maka pegas koil menerima gaya dari lower arm dan upper arm
mengakibatkan pegas mengalami pemendekan dan pemanjangan, sesuai dari kemampuan
pemegasan (konstanta pemegasan).
Contoh Konstruksi Suspensi
Rigid
Suspensi Rigid biasanya
menggunakan pegas daun yang dibuat dari bila bajah lengkung dan mempunyai
elastisitas cukup tinggi suspensi jenis ini bayak digunakan pada roda belakangnya.
Salah satu ujung pegas dipasangkan pada frame/kerangka dengan menggunakan bushing, sedangkan ujung
lainnya dipasang pada kerangka menggunakan Hangger Spring (ayunan pegas).
Pemeriksaan pada sistem suspensi
1. Periksa Ball
Joint, Posisi lift 2
a. Periksa
karet penutup ball joit dari sobek atau kerusakan b. Gunakan
balok ukuran 20 cm, letakkan diatas ban dan gunakan tuas besi
untuk mengungkit
roda ke atas
c. Periksa
pada ball joint, Jika terdapat kekendoran maka ganti ball joint
2 Pemeriksaan shock
absorber, posisi lift 3
a. Periksa kebocoran yang ada pada shock
absorber ataupun kerusakan pada bagian luar shock absorber b. Posisi lift kita dorong bagian body ke
bawah, kl timbul bunyi atau gerakan body tdk berhenti maka cek shock absorber
3. Pemeriksaan shock
absorber, posisi lift 3
a. Periksa pegas dari keretakan ataupun
kerusakan lain pada pegas b. Gerakan
kendaraan dengan menekan bagian depan kendaraan dan pastikan gerakan kendaraan halus tanpa suara ketika bergerak naik turun
4. Periksa
kekencangan baut-baut suspensi, posisi lift 3
Pastikan
baut-baut pada posisi kencang dan kencangkan sesuai spesifikasi menggunakan
kunci momenjika posisinya kendor5. Pemeriksaan suspensi belakang tipe pegas daun
a. Periksa
sambungan pegas daun dari kerusakan dan kekendoran dengan cara mengguncangkanya
dengan tangan
b. Periksa
karet-karet bushing, jika sudah aus apabila digerakkan maka akan timbul bunyi
c. Periksa
celah –celah pegas daun, jika berlebih maka akan timbul bunyi dan patahDEMIKIAN SEMOGA BERMANFAAT....
No comments:
Post a Comment