Wednesday, August 11, 2021

Pemeriksaan Sistem Suspensi Mobil

 Pemeriksaan pada Sistem Suspensi

Kenyamanan berkendaraan merupakan faktor utama yang harus diperhatikan oleh pengendara maupun penumpang. Namun demikian, kendaraan akan selalu mengalami getaran atau goncangan yang disebabkan oleh mesin itu sendiri atau karena kondisi jalan yang tidak rata. Untuk mengurangi getaran dan goncangan tersebut setiap kendaraan perlu dilengkapi dengan sistem suspensi. Sistem suspensi dipasang diantara rangka kendaraan dengan poros roda, supaya getaran atau goncangan yang terjadi tidak di teruskan ke body.

Sistem suspensi dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu suspensi independen dan suspensi rigid. Secara umum perbedaan dari kedua jenis itu terletak pada daya penyerapan getaran antara kanan dan kiri sisi kendaraan, jika independenyt maka antara kedua roda tidak ada hubungan jika salah satu roda terkena hentakan akibat kondisi jalan, sebaliknya jika rigid maka apabila salah satu roda terkena hentakan/lubang dari akibat jalan yang kurang rata maka roda yang lain yang lain ikut terasa.

Contoh konstruksi suspensi independent dengan pegas coil

        Konstruksi pegas coil dibuat dari batang baja khusus berbentuk spiral roda dipasang pada steering knuckle melalui dua lengan (upper arm dan lower arm) shock absorber dan pegas koil dipasang di antara kedua arm. Salah satu ujung arm dipasang pada body atau frame melalui bushing dan ujung lainnya pada streering knuckle melalui ball joint. Bagian atas shock absorber diikat pada body atau frame dan bagian bawahnya ke lower arm. 
Cara kerjanya: bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan jalan, maka pegas koil menerima gaya dari lower arm dan upper arm mengakibatkan pegas mengalami pemendekan dan pemanjangan, sesuai dari kemampuan pemegasan (konstanta pemegasan).  
 
Contoh Konstruksi Suspensi Rigid 

        Suspensi Rigid biasanya menggunakan pegas daun yang dibuat dari bila bajah lengkung dan mempunyai elastisitas cukup tinggi suspensi jenis ini bayak digunakan pada roda belakangnya. Salah satu ujung pegas dipasangkan pada frame/kerangka  dengan menggunakan bushing, sedangkan ujung lainnya dipasang pada kerangka menggunakan Hangger Spring (ayunan pegas).
 
Pemeriksaan pada sistem suspensi
 1. Periksa Ball Joint, Posisi lift 2

a. Periksa karet penutup ball joit dari sobek atau kerusakan 
b. Gunakan balok ukuran 20 cm, letakkan diatas ban dan gunakan tuas besi 
    untuk mengungkit roda ke atas 
c. Periksa pada ball joint, Jika terdapat kekendoran maka ganti ball joint   
 
2  Pemeriksaan shock absorber, posisi lift 3
 
a. Periksa kebocoran yang ada pada shock absorber ataupun kerusakan pada bagian luar shock absorber 
b. Posisi lift kita dorong bagian body ke bawah, kl timbul bunyi atau gerakan body tdk berhenti maka cek shock absorber
 
3.  Pemeriksaan shock absorber, posisi lift 3
a. Periksa pegas dari keretakan ataupun kerusakan lain pada pegas
b. Gerakan kendaraan dengan menekan bagian depan kendaraan dan pastikan gerakan kendaraan halus tanpa suara ketika bergerak naik turun
 
4.   Periksa kekencangan baut-baut suspensi, posisi lift 3

 
Pastikan baut-baut pada posisi kencang dan kencangkan sesuai spesifikasi menggunakan kunci momenjika posisinya kendor

5. Pemeriksaan suspensi belakang tipe pegas daun

a. Periksa sambungan pegas daun dari kerusakan dan kekendoran dengan 
    cara mengguncangkanya dengan tangan 
b. Periksa karet-karet bushing, jika sudah aus apabila digerakkan maka akan timbul bunyi
c. Periksa celah –celah pegas daun, jika berlebih maka akan timbul bunyi dan patah

DEMIKIAN SEMOGA BERMANFAAT....




 

 


No comments:

Post a Comment

Posisi Car Lift

 Posisi Car Lift ketika Mengangkat Kendaraan saat di Servis Tahukah anda apa fungsi Car Lift? Car lift adalah alat pengangkat khusus kendara...