Posisi Car Lift

 Posisi Car Lift ketika Mengangkat Kendaraan saat di Servis

Tahukah anda apa fungsi Car Lift?

Car lift adalah alat pengangkat khusus kendaraan. Mengangkat dengan car lift akan mempermudah mekanik dalam memperbaiki ataupun melakukan perawatan kendaraan terutama perbaikan di bawah kendaraan, karena mekanik dapat bergerak leluasa di bawah kendaraan. Jenis-jenis car lift: jenis penggerak mekanis, listrik dan hidrolis peneumatis

Hal-hal yang perlu diperhatikan sewaktu mengangkat kendaraan dengan Car lift 

1. Pelajari petunjuk operasi alat pengangkat yang ada di bengkel sesuai jenisnya, biasanya petunjuk penggunaan terdapat pada sebuah buku manual alat, mintalah kepada suplier jika tidak ada dan pastikan anda mendapatkan pelatihan untuk penggunaan awal car lift.

2. Pastikan dudukan pengangkat benar-benar kering atau bebas dari minyak. minyak dapat membuat dudukan menjadi licin dan membuat kendaraan yang diangkat terjatuh

4. Pastikan kendaraan tidak mempunyai beban yang tidak stabil. beban yang tidak stabil dapat bergerak ketika kendaraan diangkat dan akan membuat beban pada kendaraan tidak stabil.

Posisi Car lift saat mengangkat kendaraan dan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan

Posisi 1 

Posisi ini digunakan untuk pemeriksaan awal kendaraan, posisi ini kendaraan masih berada diatas tanah. pemeriksaan yang dilakukan antara lain:

1. Pemasangan seat cover, vender cover, steering cover dan floor cover

2. Memposisikan kendaraan pada posisi netral dan hand rem posisi hidup/on

3. Pemeriksaan koneksi/klem baterai, pengecekan oli rem, oli kopling, oli Power Steering, kualitas dan kuantitas oli mesin, dll

4. Pastikan dudukan bekerja dengan baik dan pasang dudukan car lift sesuai buku manual

Posisi 2

Posisi ini kendaraan diangkat dan berada kurang lebih 20 cm dari permukaan tanah, pada posisi ini digunakan untuk memeriksa ball joint dan bearing roda

Posisi 3

Posisi 3 ini kendaraan diangkat keatas diatas dari posisi kepala mekanik, atau kendaraan diangkat maksimal. Mekanik dapat bergerak dibawah kendaraan dan kepala mekanik tidak terbentur kendaraan. pekerjaan yang dilakukan meliputi semua pemeriksaan bagian bawah kendaraan yaitu penggantian oli mesin, filter oli, oli transmisi, pengencangan baut-baut suspensi, pemeriksaan sistem kemudi, pemeriksaan sistem rem yaitu pada saluran/pipanya, pemeriksaan saluran buang/knalpot. Posisi mekanik ketika bergerak dibawah kendaraan arahnya kedepan dan kebelakang, dilarang bergerak kesamping kanan ataupun kiri. seperti contoh gambar di bawah ini.

Posisi 4

Posisi ke 4 ini kendaraan berada dibawah posisi maksimal/posisi 3, posisi 4 ini dilakukan setelah melakukan pekerjaan diposisi 3. ketinggian kendaraan berada dengan ukuran roda berada kurang lebih di dada mekanik. pekerjaan yang dilakukan pada posisi ini adalah: melepas roda, pemeriksaan komponen sistem rem, dan pemeriksaan roda.

Posisi 5

Posisi ini sama dengan posisi 2 akan tetapi pekerjaan dilakukan setelah pekerjaan diposisi 4. pekerjaan yang dapat dilakukan adalah: pemeriksaan cara kerja sistem rem, menghilangkan angin/membleding sistem rem secara manual, mengganti minyak rem dan instalasi roda.

Posisi 6

Posisi 6 dilakukan setelah posisi 5, jadi kendaraan diangkat sampai sama dengan posisi 4. Pekerjaan yang dapat dilakukan adalah: penggantian komponen komponen sistem rem

Posisi 7

Kendaraan pada psosisi ini diturunkan samapai di permukaan tanah, pekerjaan yang dilakukan adalah: memasukan oli mesin, menambah cairan pendingin, cairan pembersih kaca, pemeriksaan komponen sistem pendingin, pemeriksaan belt/streng, pemeriksaan busi, pemeriksaan katup PCV, pemeriksaan gas buang, Pemeriksaan sistem AC, pemeriksaan celah katup, saringan udara, saringan bahan bakar, dan pemeriksaan baterai.

Posisi  8

Posisi 8 kendaraan kembali dinaikan ke atas sampai maksimal, hal yang dilakukan pada psosi pengangkatan ini adalah pengecekan kembali hal-hal yang telah dilakukan atau mengkonfirmasi terhadap pekerjaan atau penggantian/penambahan yang telah dilakukan.

Posisi 9

Kendaraan diturunkan sampai dengan permukaan tanah dan dilakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan road test, pelepasan vender cover , pemeriksaan lampu-lampu, Penyetelan posisi tempat duduk untuk selanjutnya dilakukan road test.

Demikian informasi tentang posisi car lift dan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan, semoga bermanfaat dan salam sehat...

Pemeriksaan Sistem Suspensi Mobil

 Pemeriksaan pada Sistem Suspensi

Kenyamanan berkendaraan merupakan faktor utama yang harus diperhatikan oleh pengendara maupun penumpang. Namun demikian, kendaraan akan selalu mengalami getaran atau goncangan yang disebabkan oleh mesin itu sendiri atau karena kondisi jalan yang tidak rata. Untuk mengurangi getaran dan goncangan tersebut setiap kendaraan perlu dilengkapi dengan sistem suspensi. Sistem suspensi dipasang diantara rangka kendaraan dengan poros roda, supaya getaran atau goncangan yang terjadi tidak di teruskan ke body.

Sistem suspensi dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu suspensi independen dan suspensi rigid. Secara umum perbedaan dari kedua jenis itu terletak pada daya penyerapan getaran antara kanan dan kiri sisi kendaraan, jika independenyt maka antara kedua roda tidak ada hubungan jika salah satu roda terkena hentakan akibat kondisi jalan, sebaliknya jika rigid maka apabila salah satu roda terkena hentakan/lubang dari akibat jalan yang kurang rata maka roda yang lain yang lain ikut terasa.

Contoh konstruksi suspensi independent dengan pegas coil

        Konstruksi pegas coil dibuat dari batang baja khusus berbentuk spiral roda dipasang pada steering knuckle melalui dua lengan (upper arm dan lower arm) shock absorber dan pegas koil dipasang di antara kedua arm. Salah satu ujung arm dipasang pada body atau frame melalui bushing dan ujung lainnya pada streering knuckle melalui ball joint. Bagian atas shock absorber diikat pada body atau frame dan bagian bawahnya ke lower arm. 

Cara kerjanya: bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan jalan, maka pegas koil menerima gaya dari lower arm dan upper arm mengakibatkan pegas mengalami pemendekan dan pemanjangan, sesuai dari kemampuan pemegasan (konstanta pemegasan).  

 

Contoh Konstruksi Suspensi Rigid 

        Suspensi Rigid biasanya menggunakan pegas daun yang dibuat dari bila bajah lengkung dan mempunyai elastisitas cukup tinggi suspensi jenis ini bayak digunakan pada roda belakangnya. Salah satu ujung pegas dipasangkan pada frame/kerangka  dengan menggunakan bushing, sedangkan ujung lainnya dipasang pada kerangka menggunakan Hangger Spring (ayunan pegas).

 

Pemeriksaan pada sistem suspensi

 1. Periksa Ball Joint, Posisi lift 2

a. Periksa karet penutup ball joit dari sobek atau kerusakan 

b. Gunakan balok ukuran 20 cm, letakkan diatas ban dan gunakan tuas besi 

    untuk mengungkit roda ke atas 

c. Periksa pada ball joint, Jika terdapat kekendoran maka ganti ball joint   

 

2  Pemeriksaan shock absorber, posisi lift 3

 

a. Periksa kebocoran yang ada pada shock absorber ataupun kerusakan pada bagian luar shock absorber 

b. Posisi lift kita dorong bagian body ke bawah, kl timbul bunyi atau gerakan body tdk berhenti maka cek shock absorber

 

3.  Pemeriksaan shock absorber, posisi lift 3

a. Periksa pegas dari keretakan ataupun kerusakan lain pada pegas

b. Gerakan kendaraan dengan menekan bagian depan kendaraan dan pastikan gerakan kendaraan halus tanpa suara ketika bergerak naik turun
 

4.   Periksa kekencangan baut-baut suspensi, posisi lift 3

 

Pastikan baut-baut pada posisi kencang dan kencangkan sesuai spesifikasi menggunakan kunci momenjika posisinya kendor

5. Pemeriksaan suspensi belakang tipe pegas daun

a. Periksa sambungan pegas daun dari kerusakan dan kekendoran dengan 

    cara mengguncangkanya dengan tangan 

b. Periksa karet-karet bushing, jika sudah aus apabila digerakkan maka akan timbul bunyi

c. Periksa celah –celah pegas daun, jika berlebih maka akan timbul bunyi dan patah

DEMIKIAN SEMOGA BERMANFAAT....