Friday, March 27, 2020

Kelas Penuh Pertanyaan


MENCIPTAKAN KELAS YANG PENUH DENGAN PERTANYAAN*)

Nugroho Wibowo, M.Pd

SMK N 1 Saptosari Gunungkidul
*)Naskah Terpilih 1 Lomba Guru Menulis  Se-D.I. Yogyakarta Tahun 2019


Pemandangan yang sering kita jumpai ketika seorang guru mengajar didepan kelas timbul pertanyaan dari seorang guru yang berbunyi “ada pertanyaan anak-anak?”, kemudian kebanyakan yang ada pada sekolah di Indonesia cenderung diam seribu bahasa tidak ada pertanyaan. Padahal kenyataaanya ada banyak siswa yang belum betul-betul mengerti dan memahami apa yang diajarkan oleh guru yang bersangkutan. Pada hakikatnya melalui bertanya kita akan mengetahui dan mendapatkan informasi tentang apa saja yang ingin kita ketahui. Hal di atas jika dikaitkan dengan proses pembelajaran maka kegiatan bertanya dapat dilakukan dengan tanya jawab antara guru dan siswa dan juga antar siswa ini menunjukan adanya interaksi dikelas yang di dinamis dan multi arah.

Menurut Amy Leonotis (2012), kegiatan bertanya akan lebih efektif bila pertanyaan yang diajukan cukup berbobot, mudah dimengerti atau relevan dengan topik yang dibicarakan. Tujuan guru mengajukan pertanyaan adalah mengembangkan pendekatan CBSA, menimbulkan rasa keingintahuan, merangsang fungsi berpikir, mengembangkan keterampilan berpikir, memfokuskan perhatian siswa, menstruktur tugas yang akan diberikan, mendiagnosis kesulitan belajar siswa,  menkomunikasikan harapan yang diinginkan oleh guru dari siswanya, merangsang terjadinya diskusi dan memperlihatkan perhatian terhadap gagasan dan terapan siswa sebagai subjek didik. Salah satu ciri kelas yang baik dapat diidentifikasi apabila kelas tersebut ada hubungan timbal balik antara guru dan siswa. Semakin banyak pertanyaan dikelas cenderung lebih baik dibandingkan dengan kelas yang sedikit pertanyaan apalagi kelas yang tanpa pertanyaan.

Tujuan dari kegiatan bertanya adalah:

a.   Menggali informasi yang belum diketahui;

b.  Menyegarkan kembali pengetahuan yang sudah ada, mengetahui sejauh mana   pemahaman terhadap materi; dan

c.  Meningkatkan kemampuan yang sudah ada pada siswa diantaranya kemampuan berbahasa dan menyampaikan pendapat. 

            Kegiatan bertanya dapat dilakukan oleh guru terhadap siswanya, siswa dengan gurunya, siswa dengan siswa dan siswa dengan orang lain yang didatangkan dikelas. Aktifitas bertanya dapat ditemui ketika pembelajaran didalam kelas maupun diluar kelas yaitu pada saat diskusi, kerja kelompok, ketika menemui suatu permasalahan atau kesulitan, ketika melakukan pengamatan, dan ketika ada sesuatu yang menarik. 
           Minat bertanya harus dikembangkan karena memunyai andil sebagai sarana komunikasi antar komponen yang ada dikelas, selain itu bertanya juga berfungsi untuk menstimulasi murid untuk belajar dan melatih percaya diri dan kemampuan bicara. Bagaimana cara melatih kelas untuk meningkatkan kemampuan bertanya bagi siswa? Menurut pemahaman yang penulis ada beberapa cara untuk mengatasi permasalahan diatas yaitu:
a.   Siswa dilatih untuk mempunyai kemampuan bertanya

Dalam proses pembelajaran dikelas salah satu indikator karakter berfikir kritis adalah kemampuan bertanya, pelatihan kegiatan bertanya dapat dilakukan dengan mewajibkan setiap murid untuk membuat pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang diajarkan. Setelah langkah pertama dilakukan kemudian ditambah dengan cara membentuk kelompok kemudian menyimpulkan gabungan dari beberapa pertanyaan yang ada menjadi pertanyaan kelompok, setiap pertemuan harus ada pertanyaan dari setiap kelompok  yang jawabanya dipecahkan bersama.

Pemberian tugas di rumah berkaitan dengan tugas membuat pertanyaan juga digunakan sebagai pemacu untuk menumbuhkan semangat bertanya. Yang perlu diperhatikan dalam kegiatan ini adalah guru memfasilitasi bagaimana cara membuat pertanyaan dengan kata-kata yang benar menurut ejaan yang benar, dan memberikan keleluasaan kepada siswa untuk mengeksplorasi mengenai apa yang belum diketahuinya.

b.   Siswa dilatih untuk menyimpulkan sesuatu atau menganalisis dari informasi yang ada

Cara ini dapat ditempuh dengan cara setiap materi yang sudah diajarkan siswa diharuskan membuat kesimpulan yang pada akhirnya akan timbul suatu pertanyaan. Setelah materi terselesaikan biasanya guru mengambil peran untuk menyimpulkan tentang materi yang dipelajari, disini siswa juga berperan untuk menyimpulkan bersama guru tentang materi yang ada, sehingga antara guru dan siswa terjadi kolaborasi menyimpulkan materi. Setelah kesimpulan bersama tercapai selanjutnya siswa disuruh untuk membuat pertanyaan berkaitan dengan kesimpulan yang ada.

Keaktifan siswa dalam bertanya dapat diartikan sebagai kemampuan siswa dalam berfikir kritis yaitu kemampuan untuk merumuskan batasan-batasan dengan melihat dari sudut lain dari pada cara-cara yang lazim. Cara menyimpulkan informasi lewat suatu pertanyaan dari seorang siswa memungkinkan siswa tersebut mempunyai kemampuan berfikir kritis yang akan berbanding lurus dengan prestasi belajarnya.

c.    Cara yang ketiga yaitu peningkatan berbahasa dan kemampuan menyampaikan pendapat

Metode ini dapat disinergikan dengan pelajaran Bahasa Indonesia dengan pemberian nilai yang lebih bagi siswa yang aktif  mempunyai kemampuan bertanya yang berkualitas. Salah asatu aspek yang dinilai pada proses pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah kemampuan bertanya yang mencakup keberanian bertanya, kalimat pertanyaan yang benar, sikap menghormati ketika teman bertanya dan aspek-aspek yang lain.

Siswa yang mempunyai kemampuan menyampikan pendapat dapat diartikan sebagai siswa yang mempunyai kemampuan berpikir lancar. Siswa yang mempunyai kemampuan berpikir lancar biasanya berperilaku sering mengajukan banyak pertanyaan atau menjawab suatu pertanyaan dengan sejumlah jawaban. Dalam bekerja siswa ini lebih banyak  menyelesaikan pekerjaan jika dibandingkan dengan siswa lain, misalnya melakukan praktikum, kemudian jika terjadi suatu kesalahan dan kekurangan pada suatu objek atau situasi siswa ini cepat mengetahuinya.

d.      Menciptakan suasana yang baik untuk kegiatan bertanya

Kemampuan bertanya dapat hilang jika kondisi tidak mendukung, kondisi tidak mendukung itu diantaranya suasana kelas yang ramai, suasana diluar kelas yang menganggu misalnya kondisi sekolah dekat jalan raya, kondisi siswa penanya yang merasa takut atau cemas jika ingin bertanya, dan guru yang tidak mendukung siswa yang akan bertanya. Bagaimanapun akan sulit membangun pemahaman  untuk bertanya yang baik pada para siswa, jika fisik dan psikisnya dalam keadaan tertekan.

Seorang guru harus dapat menghilangkan kondisi-kondisi tersebut agar seorang siswa yang ingin bertanya tidak merasa minder untuk bertanya karena kondisi diri dan kondisi luar yang tidak mendukung. Usahakan kondisi luar dapat dikondisikan baik dengan menjaga ketenangan kelas, siswa juga harus dikondisikan agar lebih tenang dan rilek agar siswa mempunyai keberanian untuk bertanya misalnya siswa yang bertanya diberi reward kata-kata yang membangkitkan semangat misalnya ”pertanyaan yang bagus”. Pemberian kata-kata penyemangat itu sedikit banyak akan meningkatkan semangat untuk kembali bertanya di lain kesempatan

Hal penting yang harus diingat oleh seorang guru dalam kegiatan bertanya adalah seorang guru harus memberikan kesempatan siswa untuk melakukan pertanyaan dan seorang guru harus bertanya kepada muridnya dengan disertai klarifikasi jawaban yang jelas dari pertanyaan tersebut.





Daftar Pustaka



                          Leonotis, Amy. (2012). Materi Profesi Pendidikan-Keterampilan Bertanya. Artikel. Diambil tanggal 20 Oktober 2019. dari http://Amybiologi.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

Posisi Car Lift

 Posisi Car Lift ketika Mengangkat Kendaraan saat di Servis Tahukah anda apa fungsi Car Lift? Car lift adalah alat pengangkat khusus kendara...