MENCIPTAKAN
KELAS YANG PENUH DENGAN PERTANYAAN*)
Nugroho Wibowo, M.Pd
SMK N 1 Saptosari Gunungkidul
*)Naskah Terpilih 1 Lomba Guru Menulis Se-D.I. Yogyakarta Tahun 2019
Pemandangan
yang sering kita jumpai ketika seorang guru mengajar didepan
kelas timbul pertanyaan dari seorang guru yang berbunyi “ada pertanyaan
anak-anak?”, kemudian kebanyakan yang ada pada sekolah di Indonesia cenderung
diam seribu bahasa tidak ada pertanyaan. Padahal kenyataaanya ada banyak siswa
yang belum betul-betul mengerti dan memahami apa yang diajarkan oleh guru yang
bersangkutan. Pada
hakikatnya melalui bertanya kita akan mengetahui dan mendapatkan informasi
tentang apa saja yang ingin kita ketahui. Hal di atas
jika dikaitkan dengan proses pembelajaran
maka kegiatan bertanya dapat dilakukan dengan tanya jawab antara guru dan siswa dan juga
antar siswa ini menunjukan adanya interaksi dikelas yang di dinamis dan
multi arah.
Menurut
Amy Leonotis (2012), kegiatan bertanya akan lebih efektif bila pertanyaan yang
diajukan cukup berbobot, mudah dimengerti atau relevan dengan topik yang
dibicarakan. Tujuan guru mengajukan pertanyaan adalah mengembangkan pendekatan
CBSA, menimbulkan rasa keingintahuan, merangsang fungsi berpikir, mengembangkan
keterampilan berpikir, memfokuskan perhatian siswa, menstruktur tugas yang akan
diberikan, mendiagnosis kesulitan belajar siswa, menkomunikasikan harapan yang diinginkan oleh
guru dari siswanya, merangsang terjadinya diskusi dan memperlihatkan perhatian
terhadap gagasan dan terapan siswa sebagai subjek didik. Salah
satu ciri kelas yang baik dapat diidentifikasi apabila kelas tersebut ada
hubungan timbal balik antara guru dan siswa. Semakin banyak pertanyaan dikelas
cenderung lebih baik dibandingkan dengan kelas yang sedikit pertanyaan apalagi
kelas yang tanpa pertanyaan.
Tujuan dari kegiatan bertanya adalah:
a. Menggali
informasi yang belum diketahui;
b. Menyegarkan
kembali pengetahuan yang sudah ada, mengetahui sejauh mana pemahaman terhadap materi; dan
c. Meningkatkan
kemampuan yang sudah ada pada siswa diantaranya kemampuan berbahasa dan
menyampaikan pendapat.
Kegiatan bertanya dapat dilakukan oleh guru terhadap
siswanya, siswa dengan gurunya, siswa dengan siswa dan siswa dengan orang lain
yang didatangkan dikelas. Aktifitas bertanya dapat ditemui ketika pembelajaran
didalam kelas maupun diluar kelas yaitu pada saat diskusi, kerja kelompok,
ketika menemui suatu permasalahan atau kesulitan, ketika melakukan pengamatan,
dan ketika ada sesuatu yang menarik.
Minat bertanya harus dikembangkan karena
memunyai andil sebagai sarana komunikasi antar komponen yang ada dikelas,
selain itu bertanya juga berfungsi untuk menstimulasi murid untuk belajar dan melatih
percaya diri dan kemampuan bicara. Bagaimana cara melatih kelas untuk
meningkatkan kemampuan bertanya bagi siswa? Menurut pemahaman yang penulis ada
beberapa cara untuk mengatasi permasalahan diatas yaitu:
a.
Siswa
dilatih untuk mempunyai kemampuan bertanya
Dalam
proses pembelajaran dikelas salah
satu indikator karakter berfikir kritis adalah kemampuan bertanya, pelatihan
kegiatan bertanya dapat dilakukan dengan mewajibkan setiap murid untuk membuat
pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang diajarkan. Setelah langkah pertama
dilakukan kemudian ditambah dengan cara membentuk kelompok kemudian
menyimpulkan gabungan dari beberapa pertanyaan yang ada menjadi pertanyaan
kelompok, setiap pertemuan harus ada pertanyaan dari setiap kelompok yang jawabanya dipecahkan bersama.
Pemberian
tugas di rumah berkaitan dengan tugas membuat pertanyaan juga digunakan sebagai
pemacu untuk menumbuhkan semangat bertanya. Yang perlu diperhatikan dalam
kegiatan ini adalah guru memfasilitasi bagaimana cara membuat pertanyaan dengan
kata-kata yang benar menurut ejaan yang benar, dan memberikan keleluasaan
kepada siswa untuk mengeksplorasi mengenai apa yang belum diketahuinya.
b.
Siswa
dilatih untuk menyimpulkan sesuatu atau menganalisis dari informasi yang ada
Cara
ini dapat ditempuh dengan cara setiap materi yang sudah diajarkan siswa
diharuskan membuat kesimpulan yang pada akhirnya akan timbul suatu pertanyaan.
Setelah materi terselesaikan biasanya guru mengambil peran untuk menyimpulkan
tentang materi yang dipelajari, disini siswa juga berperan untuk menyimpulkan
bersama guru tentang materi yang ada, sehingga antara guru dan siswa terjadi
kolaborasi menyimpulkan materi. Setelah kesimpulan bersama tercapai selanjutnya
siswa disuruh untuk membuat pertanyaan berkaitan dengan kesimpulan yang ada.
Keaktifan
siswa dalam bertanya dapat diartikan sebagai kemampuan siswa dalam berfikir
kritis yaitu kemampuan untuk merumuskan batasan-batasan dengan
melihat dari sudut lain dari pada cara-cara yang lazim. Cara menyimpulkan informasi lewat suatu pertanyaan dari
seorang siswa memungkinkan siswa tersebut mempunyai kemampuan berfikir kritis
yang akan berbanding lurus dengan prestasi belajarnya.
c.
Cara
yang ketiga yaitu peningkatan
berbahasa dan kemampuan menyampaikan pendapat
Metode
ini dapat disinergikan dengan pelajaran Bahasa Indonesia dengan pemberian nilai
yang lebih bagi siswa yang aktif
mempunyai kemampuan bertanya yang berkualitas. Salah asatu aspek yang
dinilai pada proses pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah kemampuan
bertanya yang mencakup keberanian bertanya, kalimat pertanyaan yang benar,
sikap menghormati ketika teman bertanya dan aspek-aspek yang lain.
Siswa yang
mempunyai kemampuan menyampikan
pendapat dapat diartikan sebagai siswa yang mempunyai kemampuan berpikir lancar. Siswa yang mempunyai kemampuan
berpikir lancar biasanya berperilaku sering mengajukan banyak
pertanyaan atau menjawab suatu pertanyaan dengan sejumlah jawaban. Dalam
bekerja siswa ini lebih banyak menyelesaikan pekerjaan jika dibandingkan
dengan siswa lain, misalnya melakukan praktikum, kemudian jika terjadi suatu
kesalahan dan kekurangan pada suatu objek atau situasi siswa ini cepat
mengetahuinya.
d.
Menciptakan
suasana yang baik untuk kegiatan bertanya
Kemampuan bertanya dapat hilang
jika kondisi tidak mendukung, kondisi tidak mendukung itu diantaranya suasana
kelas yang ramai, suasana diluar kelas yang menganggu misalnya kondisi sekolah
dekat jalan raya, kondisi siswa penanya yang merasa takut atau cemas jika ingin
bertanya, dan guru yang tidak mendukung siswa yang akan bertanya. Bagaimanapun akan sulit membangun
pemahaman untuk bertanya yang baik pada
para siswa, jika fisik dan psikisnya dalam keadaan tertekan.
Seorang guru harus dapat
menghilangkan kondisi-kondisi tersebut agar seorang siswa yang ingin bertanya
tidak merasa minder untuk bertanya karena kondisi diri dan kondisi luar yang
tidak mendukung. Usahakan kondisi luar dapat dikondisikan baik dengan menjaga
ketenangan kelas, siswa juga harus dikondisikan agar lebih tenang dan rilek
agar siswa mempunyai keberanian untuk bertanya misalnya siswa yang bertanya
diberi reward kata-kata yang membangkitkan
semangat misalnya ”pertanyaan
yang bagus”. Pemberian kata-kata penyemangat itu sedikit banyak akan
meningkatkan semangat untuk kembali bertanya di lain kesempatan
Hal penting yang harus diingat oleh
seorang guru dalam kegiatan bertanya adalah seorang guru harus memberikan
kesempatan siswa untuk melakukan pertanyaan dan seorang guru harus bertanya
kepada muridnya dengan disertai klarifikasi jawaban yang jelas dari pertanyaan
tersebut.
Daftar
Pustaka
Leonotis, Amy. (2012). Materi
Profesi Pendidikan-Keterampilan Bertanya. Artikel. Diambil tanggal 20
Oktober 2019. dari http://Amybiologi.blogspot.com
No comments:
Post a Comment