Friday, March 27, 2020

Identifikasi Bahaya dengan A, B, C, D, E, F


 IDENTIFIKASI BAHAYA DI BENGKEL DENGAN HURUF
Bahaya secara umum dapat diidentifikasi, proses identifikasi tersebut dimaksudkan untuk pencegahan terjadinya kecelakaan kerja. Identifikasi bahaya dapat dilakukan oleh teknisi yang sudah mengetahui keadaan atau proses berjalanya pekerjaan di tempat kerja, semisal disekolahan proses identifikasi dapat dilakukan oleh teknisi bengkel atau kepala laboratorium. Dalam proses identifikasi bahaya penulis merujuk terhadap hasil pendidikan dan latihan yang didapatkan di PT. Astra Daihatsu Motor, perusahaan tersebut mengidentifikasi bahaya menjadi 6 kelompok yaitu kategori: A, B, C, D, E, F. Keenam kategori tersebut terurai di bawah ini:

 a.         Apparatus (A): terjepit, terlilit.

Keadaan bahaya tersebut dapat kita identifikasi dengan:

1)  Memastikan tekanan angin pada saluran udara tidak tersisa, jika ada sisa maka segera buang sisa udara tersebut, hal tersebut dilakukan agar selang komprsor tidak melilit pekerja.

2)  Memastikan benda yang berputar terlindung sehingga terdapat batas untuk pekerja.

b.      Big Henry (B): tertimpa

Keadaan bahaya ini dapat diidentifikasi dengan:

1)        Mengecek alat pengangkat berfungsi normal

2)        Perhatikan saklar utama/tombol penggerak alat pembawa

3)        Adanya pembatas yang jelas ketika alat pembawa berjalan

c.       Car (C): tertabrak kendaraan

Keadaan ini dapat diidentifikasi dan dicegah dengan cara:

1) Ketika mengendarai kendaraan, sopir hendaknya memperhatikan ujung kendaraan

2)   Pengendara juga harus mengetahui kapasitas muatan

3)   Pengendara harus berkoordinasi dengan orang lain yang berada disekitarnya

d.      Drop (D): Jatuh dari ketinggian

Jatuh dari ketinggian dapat dicegah dengan jalan:

1)      Cek fungsi alat yang digunakan untuk naik (tangga, lift, dsb)

2)      Perhatikan tanda/rambu-rambu bahaya

3)      Perhatikan posisi tangga ketika naik atau turun

4)      Selalu berpegangan pada hand rail ketika naik dan turun

e.       Elektric (E): tersengat listrik/tersengat setrum

Keadaan tersengat listrik dapat dihindari dengan:

1) Pastikan saluran listrik aman, tidak ada yang rusak khususnya pada sambungan

2)   Pastikan alat pengaman/sekring bekerja dengan baik

3)   Pastikan area kelistrikan tidak basah

f.       Fire (F): Api dan panas

Bahaya yang ditimbulkan oleh api atau panas dapat dihindari dengan :

1)  Pastikan jangka waktu gas pemadam kebakaran /APAR sesuai dengan    jangka wakrunnya/tidak kadaluarsa

2)   Lakukan pemeriksaan APAR secara teratur

3)   Lakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur kerja yang benar

Langkah identifikasi yang perlu dilakukan adalah pemberian rambu-rambu dalam rangka menginformasikan atau memberi tahu kepada orang yang berda disekitar bengkel tentang adanya bahaya disekitarnya. Rambu –rambu tersebut dipasang di area kerja yang kemungkinan terdapat bahaya, warna tanda rambu mempunyai arti/makna tersendiri, makna tersebut diuraikan dibawah ini:

1)  Warna Merah : rambu yang menunjukkan tanda larangan

2)  Warna Biru : rambu yang menunjukkan perintah/wajib mentaati perintah yang ada

3)  Warna Kuning : perintah untuk berhati-hati

4)  Warna Hijau : hal yang diperbolehkan

Contoh rambu yang menunjukkan keempat warna tersebut seperti pada gambar di bawah ini.


No comments:

Post a Comment

Posisi Car Lift

 Posisi Car Lift ketika Mengangkat Kendaraan saat di Servis Tahukah anda apa fungsi Car Lift? Car lift adalah alat pengangkat khusus kendara...